Menu
Cahaya Akhwat

Doa dan Harapan Terbaik




                                                                                 
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنٰسِكَكُمْ فَاذْكُرُ اللهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا
فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَالَه’ فِى اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ﴿۲۰۰   
وَمِنْهُمْ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿۲۰۱

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.  Dan di antara mereka ada orang yang bendoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS.Al-Baqarah: 200-201)

Pada ayat 200, menceritakan kebiasaan kaum jahilyah yang suka membangga-banggakan nenek moyang mereka  ketika melakukan ibadah haji. Atas kebiasaan ini Allah memerintahkan agar berzikir sebanyak-banyaknya sebagaimana mereka menyebut-nyebut nenek moyang   mereka atau bahkan lebih dari itu.

Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,”  di sini Allah juga menyinggung akan kebiasaan oleh sebagian orang. Mereka hanya meminta kebaikan-kebaikan di dunia ini.  “Ya Allah berilah aku rezeqi, ya Allah mudahkan urusanku, suburkan tanah pertanianku, sukseskan usaha perniagaanku, sukseskan studiku, berikan aku pekerjaan yang mapan, berilah aku siteri yang cantik, dan bahagiakan aku dengannya, dan lain sebagainya.”   

 Merepa lupa akan kebaikan akhirat. Mereka hanya beranggapan dengan segala kenyamanan di dunia mereka akan bahagia.  Memang benar!  Tapi di akhirat mereka tidak mendaptkan apa-apa, selain beban hisab atas nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada mereka.

Kita bisa bercita-cita dengan kekayaan akan jadi dermawan,  namun jika tak ada karunia Allah, maka kita tidak akan terjadi, bahkan boleh jadi kekayaan itu akan jadi bumerang buat kita.  Kita bisa saja bercita-cita, jika punya isteri cantik dan menerima kita apa adanya, kita akan taat beribadah, rajin shalat dan puasa. Namun jika tak ada karunia Allah, kita tak kan mampu berbuat banyak,  bahkan boleh jadi isteri yang cantik itu akan jadi petaka buat kita.


Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” Pada ayat selanjutnya, Allah juga ceitakan sebagian orang yang beruntung, yang tak hanya memikirkan kebahagiaan dunia, tapi juga akhirat serta ingin diselamatkan dari azab nereka.

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Menurut pribadi, pengertian doa ini tak hanya tertuju pada ungkapan teks.  Ya Allah berilah aku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan selamatkan dari azab nereka.

Namun pengertian doa ini sangatlah luas, dan meliputi segala hal.   Doa ini sangat singkat, namun meliputi dalam segala aspek dalam kehidupan manusia.   Doa ini juga  mengajarkan kita agar selalu menginginkan kebaikan-kebaikan dunia, namun tak lupa kebaikan untuk di akhirat.

Di Makkah,  di kota Rasulullah, kota yang mulia, kota yang memilki Kakbah dan Multazam, tempat doa yang diijabah.  Maka sungguh disayangkan bila hanya memikirkan kebaikan-kebaikan duniawi. Kita juga harus memohon taufik dari Allah  dengan kebaikan-kebaikan dunia yang kita miliki,  dijadikan sebagai jembatan untuk bekal kita akherat dan selamat dari azab nereka.

Kita memohon keluasan ilmu, dan kita juga memohon dengan ilmu itu, Allah mudahkan kita agar berbagi, mengabdi dan berbakti dalam menyebarkan luaskan agama. Dan dijauhkan dari sifat sombong, tidak  menukarkan ilmu agama dengan dunia, dan dijauhkan dari sifat-sifat buruk bagi seorang berilmu, hingga kita terjerembab di lembah yang panas dan siksanya membuat kita hancur lebur .

Kita memohon keluasan rezeqi, namun jangan lupa kita juga memohon taufik dari Allah dengan rezeqi yang Allah karuniakan, kita mampu menunaikan zakat, kelapangan hati agar selalu berbagi, kelapangan hati dan anggota badan untuk membantu orang-orang yang perlu bantuan serta berlindung kepada Allah dari sifat sombong, dengki, tamak, rakus, tak pernah puas dan sifat-sifat jelek lainnya karena harta yang bisa menyebabkan kita terlempar dalam jurang neraka.

Kita memohon kepada kepada Allah, diberi pasangan hidup yang cantik atau pun tampan, namun kita juga memohon pasangan yang shaleh-shalehah yang bisa bantu membantu dan mengingatkan dalam hal amalkan agama, mempunyai sifat ta’at dan  qanaah.   Kita juga berlindung kepada Allah, dari keburukan-keburukan yang disebabkan oleh adanya pasangan. Cinta yang berlebihan dan melenakan, cinta yang membuat lalai kepada Allah, apalagi cinta yang membuat kia berani bermaksiat kepada Allah, dan segala penyakit yang disebabkan cinta kepada pasangan sehingga mendatangkan murka Allah.  Ini hanyalah  contoh dari sebagian pegertian dari doa di atas. Dan kita lebih tau akan kebutuhan kita kepada Allah.

Tidak ada komentar