Menu
Cahaya Akhwat

Antara Aku dan Dunia Al-Qur'an

Assalamu ‘alaikum. Apa kabar teman Cahaya Akhwat? Semoga selalu dalam naungan hidayah dan sehat selalu.

 Maaf, lama tidak update artikel. Pasalnya, entah kenapa (diri pribadi) banting setir minat. Yang darinya minat suka menulis, tiba-tiba pingin bergelut di dunia pendidikan menghafal Al-Qur’an. Gayung bersambut, tiba-tiba diminta menjadi salah satu muhafazah selama 15 hari di salah satu pondok modern di Kalimantan Selatan. Langsung saja kaya cacing kepanasan. Kepingin, tapi terlalu banyak yang harus diselesaikan. Alhamdulillah, akhirnya Allah izinkan jua.

Setelah 15 hari, pulang ke rumah, berlanjut menyimak hafalan anak-anak dan sepupu-sepupunya (selama liburan Ramadhan), dan habis Ramadhan (tepatnya habis lebaran) berlanjut program anak bungsu tahfiz di rumah selama setahun.

Tapi, yang namanya punya hobi menulis, selalu ada rasa bersalah di hati, kurang nyaman karena lama tak menulis. Akhirnya, di sela istirahat dipaksakan menulis. Tapi yang santai aja, ga menguras otak,  alias cuma cerita doang, semoga bermanfaat.  

Sebenarnya, tepatnya bukan banting setir. Karena seorang penghafal harus selalu berhubungan dengan dunia AlQuran, agar hafalan (insya Allah) tetap terjaga/alias tidak putus hubungan. Hanya saja, dulu sangat tidak berminat di dunia ajar mengajar. Allah punya aturan, dan semoga Allah membimbingku kepada yang lebih bermanfaat untuk agama dan ummat.

Jadi kali ini hanya cerita. Ikatan antara Aku dan DuniaAl-Qur’an. Sebenarnya, ini suatu hal yang wajib dilakukan para penghafal atau hafiz agar hafalan selalu terjaga. Lebih disarankan lagi bergabung atau ikut terlibat dalam pengembangan dunia Al-Qur’an, baik itu belajar mengaji, tahsin, tahfiz,atau tafsir.

Boleh saja seorang penghafal mengulang sendiri di rumah, hanya saja sebagai manusia, kadang kita mengalami futur iman. Jika iman menurun, semangat murajaah pun menurun, jika terus berlanjut bisa menyebabkan hilangnya hafalan. Na’udzu billah min dzalik.

Sebaliknya, jika kita bergabung dalam komunitas yang berhubungan dunia Al-Qur’an, (insya Allah) ada teman yang menyemangati atau selalu semangat karena melihaT Semangat teman-teman.

“Menghafal adalah sunnah, menjaga yang wajib”, begitu pesan seorang ustadzah. So, bagaimana pun caranya untuk menjaga hafalan, itu terserah masing-masing pribadi. Jadi, aku pun tak seharusnya cemas, jika dunia menulisku jadi terabaikan. Semoga saja tidak. Hafalan terjaga, dan menulis pun jalan. Aaminn. 

Gambar dari https://artikelmuslimah.wordpress.com/2012/02/12/kisah-perjuangan-dakwah-muslimah-al-furqon-hong-kong/

1 komentar