Menu
Cahaya Akhwat

DAHSYATNYA LIDAH WANITA



“Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak.” Sedang mereka tiada menyadari.

Saat itu, Fir’aun telah menetapkan peraturan akan membunuh setiap bayi-bayi. Dan tahun itu, bertepatan lahirnya Musa. Bundanya Musa sangat sedih atas hal ini. dengan Rahmat Allah, Bunda Musa mendapat ilham, supaya melabuhkan bayinya ke sungai.

Peti yang membawa Musa hanyut mendekati kerajaan Fir’aun, bertepatan saat itu Fir’aun dan istrinya sedang beristirahat. Dari kejauhan Asiyah melihat peti yang mengapung-ngapung, dan ia sampaikan itu kepada Fir’aun. Fir’aun langsung memerintahkan anak buahnya mengambil peti itu. Betapa terkejutnya, ternyata di dalam ada seorang bayi yang sangat tampan dan molek.

Awalnya, Fir’aun berpikir membunuh bayi itu, namun atas bujukan Asiyah, niat itu ia urungkan.

Di sinilah salah satu potensi yang dimiliki wanita, terhadap laki-laki. Fir’aun yang membuat peraturan, tetapi Fir’aun sendiri yang melanggarnya.

Di dalam artikel CintaSejati Zulaikha, telah disinggung bagaimana ia begitu mudah memengaruhi suaminya, padahal jelas-jelas suami melihat bukti bahwa semua itu adalah tipu daya Zulaikha.

Rayuan dan Tangisan, bagai senjata yang memiliki dua mata. Bisa memberi mudarat, tapi juga bisa memberi manfaat. Jika wanita itu shaleh, senjata akan memberi manfaat, seperti yang diperlihatkan Asiyah. Sebaliknya, jika wanita itu buruk, senjata itu akan berdampak buruk, seperti yang telah dilakukan Zulaikha, sebelum dia hijrah. Dan hal ini juga mengingatkan, bagaimana buruknya akibat buruknya perangai istri Abu Lahab. Sampai-sampai Allah ‘mencacinya’ di dalam Al-Qur’an.

“Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan Allah menjadikan kalian berketurunan di atasnya. Allah melihat apa yang kalian perbuat. Takutlah kamu kepada (fitnah) dunia dan takutlah kamu kepada (fitnah) wanita, karena sesungguhnya awal fitnah yang menimpa Bani Israil dari wanitanya” (Riwayat Muslim).

Sesungguhnya potensi-potensi ini tidak hanya berpengaruh terhadap laki-laki, tetapi juga berpengaruh kepada Allah, Sang Pencipta. Ya, Doa dan tangisan wanita sangat... sangat makbul.

Seperti Khaulah yang mengajukan pengajuannya kepada Rasulullah. Belum bergeser dari tempat duduk, ia sudah mendapatkan jawaban Allah, yang tengah ia hadapi. Bahkan tanpa diminta pun, Allah sudah penuhi, seperti yang terjadi pada Maryam. Dan masih banyak keajaiban-keajaiban wanita-wanita shalehah. 
Pernah mendengar cerita dari sebuah pengajian. Dan kebetulan beliau sudah sering berkunjung kebeberapa negeri. Beliau bercerita:
Seorang dokter Muslim ahli spesialis bedah kanker di sebuah kota, di Amerika. Beliau ada acara mengisi seminar di sebuah kota, masih sama di Amerika.

Rencananya beliau berangkat naik pesawat, namun qudratullah, cuaca buruk sehingga pemberangkatan pesawat ditunda. Padahal, acara seminar dimulai sekitar 4 jam lagi. Maka dokter itu berinisiatif naik mobil taksi saja. Walaupun melelahkan, tetapi itu lebih baik, daripada tidak sama sekali.

Mobil terus meluncur dengan lajunya, walaupun jalanan agak gelap dan angin kencang. Karena dirasa cukup lama menempuh perjalanan, mobil berhenti untuk mencari tau mereka sampai di mana. Ternyata mereka tersesat dengan jarak yang sangat jauh, mungkin dikarenakan cuaca yang sangat buruk disertai angin, sehingga rambu-rambu lalu lintas tidak dapat dibaca dengan jelas (Allahu a’lam, yang jelas ini scenario Allah). Dokter sangat menyesalinya, namun apa daya semua telah terjadi, dan jadwal seminar telah terlewat.
Mereka merasakan lapar, dokter itu meminta pada sopir agar mencari rumah makan saja. Sayangnya, untuk mencari makanan yang halal sangat sulit di tengah negeri yang mayoritas non Islam. Akhirnya mereka bertanya-tanya pada penduduk, apakah ada penduduk sekitar yang beragama Islam.
Akhirnya mereka bertemu sebuah rumah, yang penghuninya beragama Islam
Setelah mengucapkan salam. Dokter tersebut menjelaskan keadaan mereka yang tersesat dan mereka membutuhkan makanan yang halal. Tuan rumah sangat bersedia melayani mereka. dan kebetulan yang melayani mereka seorang ibu yang sudah tua.

Ada yang aneh pada prilaku ibu itu di mata sang dokter. Setelah selesai menyuguhkan makanan, ibu itu shalat dan berdoa. Begitu juga selesai mengurus keperluan lainnya, ibu itu selalu menyibukkan diri dengan shalat dan berdoa.
Dokter yang merasa dirinya telah di bantu oleh ibu itu. Maka hati dokter itu terenyuh ingin membantu ibu itu juga. Firasat dokter berkata, ibu itu mempunyai hajat sangat penting yang  kepada Allah..
Dokter itu bertanya kepada ibu itu. Kenapa ibu itu selalu shalat dan berdoa yang panjang. Dokter itu juga menyampaikan ingin membantu, jika sekiranya ada yang bisa dibantu.

Setelah didesak halus, akhirnya ibu itu bercerita: bahwa anaknya sedang menderita kanker yang cukup parah. Dan dokter setempat menyarankan membawa ke sebuah kota, di sana ada seorang dokter ahli spesialis bedah kankar. Tetapi sayang, kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk ke kota yang disarankan.
Dokter itu langsung menangis. Terharu akan scenario Allah. Barulah beliau tahu hikmahnya kenapa cuaca buruk sehingga pesawat tak bisa terbang. Tersesat sangat jauh dari tujuan yang dituju dan susahnya mendapatkan makanan. Rupanya ini adalah rencana Allah, untuk mengabulkan permintaan ibu shalehah itu. Rupanya dokter itulah yang dimaksudkan dokter yang merawat putri ibu itu.
Subhanallah. Doa seorang wanita shalehah bukan hanya mampu merubah peradaban dunia, tetapi lebih dari itu, mampu merubah peredaran sistem alam. Dengan qudratullah.
Begitu kata ustadz itu mengakhiri ceritanya.
Beliau menyebutkan nama dokter dan kota tersebut. Entah kenapa aku ragu menulisnya di sini karena cerita itu sudah lama.

 Kekuatan itu ada pada diri seorang muslimah shalehah, sampai akhir zaman. Berhatilah-hatilah dalam menggunakan lidah. Gunakanlah untuk merayu Allah untuk perkara hidayah dan kebaikan seluruh alam. 


Tidak ada komentar