Menu
Cahaya Akhwat

CINTA SEJATI ZULAIKHA



Siapa yang tak kenal Zulaikha? Zulaikha seorang perempuan aristocrat yang tergila-gila pada budaknya sendiri, Yusuf ‘Alaihis salam.

Zulaikha seorang istri pejabat Mesir yang sangat cantik. Perawakan yang ramping dan menarik, mata dan jari-jarinya yang lentik.

Setiap saat ia dilayani, bergelimang dengan kemewahan dan gaya hidup keluarga aristocrat yang diagungkan. Akan tetapi, semua itu tak bisa memalingkannya dari mencintai seorang budak. Zulaikha tak kuasa menahan cintanya sangat besar kepada Yusuf, sehingga menyeretnya dengan tindakan melebihi dari pada sifat seorang wanita yang pada dasarnya mempunyai sifat malu.

Zulaikha merencanakan merayu Yusuf dengan segala perancanaan yang matang dan waktu yang menurutnya sangat tepat. Suaminya sedang tidak ada di rumah.

“Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “marilah mendekat kepadaku.”  Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.”
“Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf).  Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh.  Dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang tepilih.”

Diluar dugaan, ternyata suaminya pulang namun secepat kilat ia dapat berkilah. Ia menuduh Yusuf yang memulai.
“Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan) itu berkata, “Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?”

Yusuf membela dirinya, namun apalah arti pengakuan seorang budak. Beruntungnya saat itu salah satu orang rumah yang mempunyai pandangan yang sangat bijak.
“Dia (Yusuf) berkata, “dia yang menggodaku dan merayu diriku.” Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberi kesaksian, “jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan iu benar dan dia (Yusuf) termasuk orang yang dusta.”
“Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.”

Akhirnya, diketahuilah bahwa yang bersalah adalah Zulaikha. Akan tetapi, demi menjaga nama baik dan juga tidak memperpanjang masalah, Al-Aziz hanya menyuruh Yusuf melupakan kejadian itu dan menyuruh istrinya beristighfar.
“Maka ketika dia (suami perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat.”
“Wahai Yusuf, lupakanlah ini, dan (isteriku) mohonlah ampun atas dosamu karena engkau temasuk orang yang bersalah.”

Serapat-rapat menutupi bangkai, akhirnya akan tercium juga. Entah berasal dari mana, akhirnya berita itu tersebar juga. Orang-orang mencela Zulaikha karena mencintai seorang budak.
“Dan perempuan-perempuan kota berkata, “Istri Al-Aziz menggoda dan merayu pelayannya untuk menundukkan dirinya, pelayannya benar-benar membuat dirinya mabuk cinta. Kami pasti memandang dia dalam kesesatan yang nyata.”

Zulaikha mendengar gossip yang menyebar di masyarakat, ia tidak terima dengan penghinaan itu. Maka, dia mengundang istri-istri para pejabat untuk memperlihatkan siapakah Yusuf dan wajarlah jika dia memang jatuh cinta pada Yusuf.
“Maka tatkala perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundanglah perempuan-perempuan itu dan disediakan tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf),” Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”

Istri-istri para pejabat itu terkejut melihat ketampanan Yusuf bahkan tanpa sadar mereka telah memotong jari-jari mereka sendiri. Di sanalah Zulaikha mendapat pembelaan diri dan akhirnya para istri pejabat itu memahami wajar kalau Zulaikha jatuh cinta pada Yusuf.
“Dia (istri Al-Aziz) berkata, “itulah orang yang menyebabkan kamu mencela aku karena (aku tertarik) kepadanya dan sungguh, aku telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi dia telah menolak. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan menjadi orang yang hina.”
“Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka. Jika  tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”
“Maka Tuhan perkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dialah yang Maha Mendengar,  Maha Mengetahui.” (QS.Yusuf:23-34)

Selanjutnya Yusuf tinggal dipenjara untuk masa yang cukup lama. Dia menghibur orang-orang yang susah dan menasehati orang-orang yang bersalah. Sampai saatnya datang pertolongan Allah swt. Dia keluar dari penjara untuk kemudian mendapatkan kedudukan yang tinggi dalam kerajaan. Pada saat itu Al-Aziz telah meninggal dunia dan kedudukannya digantikan oleh  Al-Aziz yang lain.

Suatu hari Al-Aziz mengirim utusan untuk bertanya kepada para wanita itu apa yang sebenarnya yang mereka ketahui tentang Yusuf ‘Alaihis salam..  Bahkan isteri Al-Aziz juga didatangkan. Kemudian, dia bertanya kepada mereka, “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadamu?” Mereka berkata, “Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui suatu keburukan darinya.”

Berkata isteri Al-Aziz (setelah dia sadar), “Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar.”
Yusuf berkata,” Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya dibelakang nya, dan bahwasanya Allah tidak meredhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang telah diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Yusuf:51-54).

Zulaikha mengakui akan kesalahannya. Dia juga mengumumkan bahwa nafsu sendiri itulah yang jadi musuh utama baginya. Karena nafsu itu selalu menyuruhnya kepada kejahatan dan menipunya. Kemudian, syetan akan datang dan membujuknya agar melakukan sesuatu untuk mencapai keinginannya. Sungguh dia telah menjadi tawanan bagi keinginannya sendiri.

Dia sangat mencintai Yusuf sehingga habis seluruh hartanya. Dia memilik tujuh puluh tas perhiasan dan permata, semua dia infakkan demi cinta dia kepada Yusuf. Setiap orang berkata kepadanya, “hari ini aku melihat Yusuf,” Maka dia akan memberikan kalungnya kepadanya. Sehingga dia tidak memilki sesuatupun. Dia menyebut segala sesuatu dengan nama Yusuf. Sungguh dia telah lupa segala sesuatu selain Yusuf karena kerinduannya yang mendalam. Jika memandang ke langit, dia melihat nama Yusuf tertulis pada bintang-bintang.

Namun, setelah beriman kepada Allah swt. dan menikah dengan Yusuf ‘Alaihis salam, dia lebih suka menjauh dari Yusuf untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala.  Terkadang Yusuf memanggilnya ketempat tidur pada siang hari, maka dia menundanya hingga malam hari, dan bila Yusuf memanggilnya pada malam hari,  dia menundanya hingga siang hari. Dia berkata , “Wahai Yusuf, wahai orang yang benar-benar keimanannya, sesungguhnya aku pernah mencintaimu sebelum aku mengenal-Nya. Namun, setelah aku mengenal-Nya, sungguh tidak ada lagi cinta yang tersisa untuk selain-Nya.”
Sehingga yusuf berkata kepadanya, “Sesungguhnya, Allah Subahanahu Wata’la telah  memerintahkan aku untuk demikian dan Dia memberitahukan kepadaku bahwa Allah hendak melahirkan darimu dua orang anak laki-laki dan menjadikan mereka sebagai Nabi.” 
Zulaikha berkata,  “jika Allah memerintahkan kamu demikian dan menjadikan aku  sebagai jalan untuk itu, maka aku taat kepada Allah Subahanahu Wata’ala
Diriwayatkan bahwa semula Yusuf mendapati  Zulaikha adalah tidak mempunyai anak. Setelah dia menikah dengan Yusuf, maka dia melahirkan dua orang anak, yaitu Afraitam bin Yusuf dan Yasya bin Yusuf.

Kemudian Afraitam mempunyai anak laki-laki bernama Nun, yaitu orang tua Yusya’ bin Nun, serta Rahmah isteri Nabi Ayyub ‘Alaihis salam.

Begitulah cinta Zulaikha yang luar biasa kepada Yusuf sehingga ia menderita karena perasaannya, namun begitu ia mengenal Allah semua cintanya telah teralih hanya kepada Allah.


*Sumber bacaan: buku Si Maryam Gadis Pilihan. 

Tidak ada komentar