Menu
Cahaya Akhwat

Makna Jihad & Introspeksi Keimanan Diri



Asssalamualaikum Wr. Wb

Di akhir zaman seperti saat ini kita telah banyak merasakan bagaimana sulitnya mempertahankan keimanan. Fitnah semakin banyak ditujukan pada Islam, banyak orang yang mempelajari Islam tetapi akhirnya digunakan untuk menjatuhkan Islam itu sendiri. Seperti kejadian yang sedang ramai beberpa hari belakangan ini. Issue terorisme sudah bukanlah fitnah baru bagi dunia islam. Umat pun telah bosan setiap dijejali modus yang sama setiap tahunnya. Terlepas dari agama apa yang dianut oleh pelaku teroris tetap saja Islam bukanlah agama teroris!

Tidak ada ajaran Islam yang memerintahkan untuk membunuh sesama umat manusia. Bahkan Islam sangat mendahulukan akhlak yang baik bagi seluruh umatnya. Islam mengajarkan kita bagaimana caranya mementingkan ikramul muslimin atau memuliakan sesama muslim, menghargai dengan tidak saling mengganggu antar umat beragama.

Kekuasaan dan ketamakanlah yang menjadikan Islam sebagai kambing hitam. Dan, semakin lama hal itu semakin tidak mempan. Umat semakin pintar menyikapi segala fitnah yang ditujukan. Semakin banyak fitnah yang disebar maka semakin berkembanglah ajaran islam.
Menghubung-hubungkan Islam dengan kegiatan terorisme adalah suatu kesalahan. Sebagai contoh pertunjukan aksi terorisme di Sarinah kemarin. Pelaku sama sekali tidak menggunakan atribut keislaman jadi tidak ada alasan lagi untuk menghubung-hubungkan bahwa seseorang berpenampilan berjubah syar’i, berjenggot dan bercelana cingkrang identik dengan pelaku terorisme.

Bagi umat Islam saat ini, sangatlah penting untuk memperdalam keislaman diri sendiri. jangan sampai kehilangan suatu kebanggan dalam beragama Islam hanya karena fitnah yang dilancarkan secara bertubi-tubi. Perbanyak bacaan tentang keislaman dan juga mendekati ulama dalam keseharian disertai dengan memperbanyak sholat sunnah setelah melaksanakan sholat lima waktu dan semakin sering bertilawah tentu saja akan menjadikan diri kita berada dalam bimbingan dan juga lindungan Allah SWT.

Peduli dengan keimanan diri sendiri itu sangatlah penting. Kuatkan pondasi dalam diri hingga dapat melawan fitnah dengan cara elegan tanpa harus terpancing dan terprovokasi. Negara Indonesia bukanlah negara yang berada dalam keadaan perang, membuat kita semakin bersyukur dan berkewajiban untuk semakin mempelajari keislaman sebagai benteng diri sendiri agar tidak mudah terhasut dan juga termakan doktrin yang mengatasnamakan jihad sebagai kedok untuk melancarkan fitnah terhadap Islam sendiri atau pun untuk tujuan lain yang tidak sesuai dengan syariat. Jangan sampai kita sebagai umat Islam tidak mengenali ajaran Islam itu sendiri. 



Jihad adalah sebuah kewajiban bagi umat Islam. Tetapi jika dalam keadaan berperang. Saat ini apakah Indonesia sedang dalam keadaan perang? Tentu saja tidak. Jihad teramat penting saat ini adalah jihad melawan hawa nafsu dunia yang semakin lama semakin menggerogoti diri kita, membuat diri kita malas untuk belajar agama. Malas untuk mengerjakan kewajiban sebagai seorang hamba, malas membasahi lidah kita dengan zikrullah yang kedudukannya jauh lebih tinggi daripada jihad itu sendiri.

Dari Jabir bin Abdullah r.huma meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak ada satu amal yang dilakukan oleh manusia yang lebih menyelamatkan dirinya dari adzab Allah SWT selain dzikrullah.” Beliau ditanya, “bukan jihad fii sabilillah?” Beliau menjawab, “Bukan jihad fii sabilillah, kecuali seseorang yang menyerang (dengan gagah beraninya dalam sebuah pertempuran) sehingga pedangnya patah.” (Hr. Tabharani dalam ash Shagiir dan Al Ausath, dan para perawinya shahih – Majma’uz Zawaid X/71).   

Sebagai umat Islam sendiri ada baiknya pula kita melakukan instropeksi diri. Adakah amalan kita telah melebihi kelalaian yang kita perbuat sehari-hari? Semoga kita dapat memperbaiki segala amalan dan juga terhindar dari segala macam fitnah dunia ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar